tag:blogger.com,1999:blog-65422395766002816932024-03-08T02:34:16.682-08:00Gema SantriIbnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-64517263400382398912023-03-15T09:33:00.000-07:002023-03-15T09:33:45.315-07:00Seseorang meninggalkan ketaatan karena takut timbul riya' di hatinya<p dir="ltr"><br />
KAJIAN TASAWWUF :<br />
*Al-qabas an-Nuur al-Mubiin min Ihya' Ulumuddiin*<br />
=============================<br />
*Karya Ulama Dunia* :<br />
Al-'Allamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz<br />
*Diterjemahkan oleh :*<br />
Yunus bin Ali al-Muhdhor<br />
=============================<br />
*الفاتحة لشيخنا ومولانا الحبيب عمر بن محمد بن سالم بن حفيظ ... {الفاتحة}*<br />
_Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt_<br />
</p>
<p dir="ltr">﷽ صلى الله على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....<br />
_______ *Pembahasan :* (ke-39) _______</p>
<p dir="ltr">*Seorang meninggalkan ketaatan karena takut timbul riya' di hatinya*</p>
<p dir="ltr">Baginda Nabi Muhammad saw juga bersabda ; </p>
<p dir="ltr">من دعا الى هدى كان له من الاجر مثل اجور من تبعه</p>
<p dir="ltr">Artinya: “Barangsiapa yang mengajak orang ke jalan petunjuk dan jalan petunjuknya diterima orang banyak, maka ia akan mendapat pahala sebesar orang-orang yang mengikutinya. (HR. Muslim hadis nomor 2674). </p>
<p dir="ltr">Maka perlu dikatakan kepada seorang yang berilmu : 'Hendaknya engkau menyibukkan dirimu untuk berbuat kebajikan dan tinggalkanlah perasaan riya' kepada orang lain. Ketahuilah bahwa keutamaan berilmu sangat besar dan bahayanya juga besar.’ </p>
<p dir="ltr">Karena itu, kami tidak mengatakan kepada siapapun: ’Tinggalkanlah ilmu karena di dalamnya tidak terdapat keburukan. Adapun keburukannya adalah jika ia menonjolkan dirinya karena ilmunya.’ Tetapi kami tidak akan berkata kepada seorang yang mencari ilmu : 'Tinggalkanlah mencari ilmu jika yang mendorongnya adalah rasa keagamaannya.’ </p>
<p dir="ltr">Adapun tingkatan mencari ilmu ada tiga, yaitu ingin mencari kedudukan, ingin mengerti hukumnya berpuasa, shalat, berhaji dan berperang dan diantara 2 (dua) kedudukan yaitu ingin mencapai kedudukan sebagai seorang pemberi nasehat, pemberi fatwa, menyampaikan periwayatan hadis dan mengajar orang lain. </p>
<p dir="ltr">Pertama, telah banyak ditinggalkan oleh salafunasshalihin karena mereka takut adanya kesalahan.</p>
<p dir="ltr">Kedua, banyak diterima oleh para salafunasshalihin yang merasa kuat untuk memegang tugas suci tersebut. Demikian pula orang-orang yang lemah, mereka tidak mau meninggalkannya. </p>
<p dir="ltr">Ketiga, diantara dua kedudukan yaitu kedudukan yang keempat yang hanya ingin mengumpulkan harta, dan kedudukan ini hanya diterima oleh orang-orang yang ingin memecah belah bagi oran g-orang yang berhak. </p>
<p dir="ltr">Abu Darda' berkata: 'Aku tidak bergembira jika aku’ berada diatas tingkatan masjid di Damaskus sebab di dalamnya aku dapat bersedekah sebanyak 5O dinar. Sesungguhnya aku tidak mengharamkan jual beli, akan tetapi aku hanya ingin tidak terlalaikan oleh perdagangan maupun jual beli dari mengingat Allah swt.‘ </p>
<p dir="ltr">Sebagai kesimpulannya, adapun jika seorang mempelajari ilmu untuk mencapai pujian dari orang lain, maka hal itu akan mendatangkan keburukan bagi dirinya. Sebaiknya jika ia mengamalkannya, maka hendaknya ia membuang segala keburukannya. </p>
<p dir="ltr">Jika ia tidak dapat menjauhi keburukannya, maka hendaknya ia berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkannya dan hendaknya ia menimbang dan lakukan yang menunjukkan kepada cahaya ilmu, bukan karena ingin mendapat ketenaran. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada perbedaan pendapat untuk membagikan harta di dalam hal-hal yang dibolehkan apalagi untuk bersedekah, maka bersedekah lebih baik daripada menyimpan uang. Yang diperdebatkan hanyalah apakah lebih baik mencari uang dan menafkahkannya atau hanya berdiam diri untuk berdzikir karena di dalam mencari yang banyak terdapat keburukan?</p>
<p dir="ltr"><br />
*Wallohu a'lam bishshowaab...*<br />
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br />
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ *{الفاتحة}*<br />
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ<br />
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br /><br /></p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-80671012698795950762022-07-13T22:01:00.002-07:002022-07-13T22:01:08.974-07:00Vaksinasi Booster Bagi Lansia<p><br /></p><p>Jantho - Kementerian Kesehatan menerbitkan ketentuan baru terkait pemberian vaksinasi booster terutama bagi kelompok lansia usia di atas 60 tahun.</p><p><br /></p><p>Jika sebelumnya vaksinasi booster diberikan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua, kini interval waktunya lebih cepat, penyuntikan dosis lanjutan bagi lansia bisa diberikan minimal 3 bulan setelah menerima vaksinasi dosis lengkap.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje7fYTv7NWiOsU7VAtUlwqwxpBffXs7DGbpbv-0IRus7S7TXk1txcXWURrVsbFpGonIEbcTHIoJP4lonIc5WqmGmBRCoBQ65liwyiYFEyvungsd7um2W-vPGLVHkmClMv1FBVwNMRHVZzgND4_8-QBCsRKkh-mHSJwQ8jKEARfyImpDZJTopR8wC9c/s513/IMG-20220714-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="513" data-original-width="495" height="381" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje7fYTv7NWiOsU7VAtUlwqwxpBffXs7DGbpbv-0IRus7S7TXk1txcXWURrVsbFpGonIEbcTHIoJP4lonIc5WqmGmBRCoBQ65liwyiYFEyvungsd7um2W-vPGLVHkmClMv1FBVwNMRHVZzgND4_8-QBCsRKkh-mHSJwQ8jKEARfyImpDZJTopR8wC9c/w368-h381/IMG-20220714-WA0003.jpg" width="368" /></a></div><p>Aturan baru ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/ 1123 /2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.</p><p><br /></p><p>SE ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) tanggal 12 Januari 2022 serta rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional No ITAGI/SR/5/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2022.</p><p><br /></p><p>Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Nelly menekankan agar percepatan vaksinasi booster lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer. Pelaksanaannya juga harus merata.</p><p><br /></p><p>“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat COVID-19 dapat menyerang siapa saja, sehingga kita perlu kekebalan imun melalui suntuk vaksin", terangnya, (27/6/2022). (Khazen / JW Aceh Besar).</p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-5247371572951631712022-07-03T20:21:00.004-07:002022-07-03T20:41:29.113-07:00Vaksin Aman Untuk Anak<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHXnaYFYcZLiSd0TTOyookTT2AYN8wb_dXY9q9XT2BL05XGamT2JxEWvtKuN7aseFPkPkwGwmznF_7YqPLZb3wLGYkhsNZs1YqLt-o2j2dJGVeIUjc7f5Cmbo0aj4LzTwigoaEMIo6KBaBUlWBqqYe_mQARGg5M4qKgY3A95GWxDdCFPE_-iQlwtL/s495/IMG-20220704-WA0004.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="477" data-original-width="495" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHXnaYFYcZLiSd0TTOyookTT2AYN8wb_dXY9q9XT2BL05XGamT2JxEWvtKuN7aseFPkPkwGwmznF_7YqPLZb3wLGYkhsNZs1YqLt-o2j2dJGVeIUjc7f5Cmbo0aj4LzTwigoaEMIo6KBaBUlWBqqYe_mQARGg5M4qKgY3A95GWxDdCFPE_-iQlwtL/s320/IMG-20220704-WA0004.jpg" width="320" /></a></div><br /> Vaksin Aman Untuk Anak<p></p><p><br /></p><p>Jantho, Untuk mencegah terjadinya penularan virus covid-19 bagi anak, pemerintah juga menyediakan vaksinasi covid-19 untuk anak, hal ini dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh.</p><p><br /></p><p>Tentunya program ini semata mata menjaga kesehatan, kekebalan dan anti bodi yang kuat.</p><p><br /></p><p>Ruslan, salah seorang wali murid di Aceh Besar menuturkan, dirinya mendukung vaksinasi covid-19 untuk anak anak sekolah, hal ini menurutnya, agar anak anak ini terlindungi dari virus.</p><p><br /></p><p>"Kami sangat berharap adanya vaksinasi covid-19 bagi anak, sehingga di usia dini anak anak kami terlindungi", jelasnya Senin (4/7/2022).</p><p><br /></p><p>Tambahnya, sebagai wali murid, kami mendukung gerakan pemerintah, semata mata hanya untuk melindungi dan mencari solusi untuk anak.</p><p><br /></p><p>"Kami tentunya mendukung upaya pemerintah untuk melindungi anak sebagai generasi penerus bangsa ini ", ungkapnya. (Khazen / JW Aceh Besar)</p><p><br /></p><p>#PNPM</p><p>#JWAcehBesar</p><p>#2022</p><p><br /></p><p><br /></p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-27682055286725075892022-07-01T02:24:00.002-07:002022-07-01T02:24:34.427-07:00Gerak Cepat Vaksinasi Disabilitas<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyC_4C137-_3nebdTejLxRkPitTHWQnYtwrcShCMZ-0y6BwMeHUzh85EZQc1Q6Tdu5HSC4QyMqO4AkXuZM-e0qUibP7n9bpmr3zCLdjzQZ84mEq0InAn2QOptCrBQmXaQV2jzHZMbmWRY2CoCZyQ7Misxjca_WyKM5lZWHmuOntGOf1oulZrw5tpXC/s400/IMG-20220701-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyC_4C137-_3nebdTejLxRkPitTHWQnYtwrcShCMZ-0y6BwMeHUzh85EZQc1Q6Tdu5HSC4QyMqO4AkXuZM-e0qUibP7n9bpmr3zCLdjzQZ84mEq0InAn2QOptCrBQmXaQV2jzHZMbmWRY2CoCZyQ7Misxjca_WyKM5lZWHmuOntGOf1oulZrw5tpXC/s320/IMG-20220701-WA0001.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Pemerintah mempercepat Vaksinasi bagi penyandang disabilitas di daerah. Sebelumnya pada tahun 2021 Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengatakan bahwa penyandang disabilitas dapat dilayani di seluruh fasilitas kesehatan/ sentra Vaksinasi manapun dan tidak terbatas sesuai alamat domisili Kartu Tanda Penduduk (KTP), hal ini sesuai Surat Edaran Mentri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/598/2021 Tentang percepatan pelaksanaan Vaksinasi COVID - 19 bagi masyarakat lanjut usia, penyandang disabilitas, serta pendidik dan tenaga pendidikan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Demi terwujudnya terwujudnya percepatan Vaksinasi Covid - 19 bagi kelompok disabilitas, maka pembagian tugas pun dilakukan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">- Pemda dan Organisasi penyandang disabilitas membantu pengumpulan data dan Sosialisasi Vaksinasi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">- Pemda menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan, sentra dan mobil vaksin untuk menjemput para peserta Vaksinasi Disabilitas.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">- Dinkes, Dinsos, dan Dukcapil hadir disetiap sentra untuk mendata warga yang belum memiliki NIK.</div><p></p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-73151133566014007172022-06-21T21:11:00.003-07:002022-06-21T21:11:27.121-07:00Ini Kata Santri Tentang Vaksinasi<p> Ini Kata Santri Tentang Vaksinasi</p><p><br /></p><p>Jantho, gemasantri.com - Ratusan santri di seluruh Aceh telah melakukan vaksinasi secara menyeluruh.</p><p><br /></p><p>Bukan tanpa sebab, pasca adanya kebijakan dari pemerintah terkait dengan anjuran untuk melakukan vaksinasi, ratusan santri secara antusias melakukan vaksinasi, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 semakin luas.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcVQonL7QyM-npUVPCJK5-Ar45lCkHeH57jhH4lkL-L0BBflzst0Qo7lS6n8az9UOlA7jJossjydRc6xQtUZnVDorraIG2VNokXG8NIj93Cc5csABWKiql46Oj1CkiMRJQw6oGhJL0eALEaXM2fad7FYx14ilkCl3gzx4IoRIQyOaR8IEgeW1V3Hhc/s489/IMG-20220622-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="489" data-original-width="435" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcVQonL7QyM-npUVPCJK5-Ar45lCkHeH57jhH4lkL-L0BBflzst0Qo7lS6n8az9UOlA7jJossjydRc6xQtUZnVDorraIG2VNokXG8NIj93Cc5csABWKiql46Oj1CkiMRJQw6oGhJL0eALEaXM2fad7FYx14ilkCl3gzx4IoRIQyOaR8IEgeW1V3Hhc/w376-h422/IMG-20220622-WA0003.jpg" width="376" /></a></div><p><br /></p><p>Salah seorang santri di Aceh Besar, Jamal mengatakan, sebagai seorang santri di salah satu pondok pesantren sudah seharusnya kami mengikuti kebijakan pemerintah, karena vaksinasi ini sangat baik untuk menjaga imun tubuh dari serangan virus.</p><p><br /></p><p>"Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah karena sudah difasilitasi untuk melakukan vaksinasi secara menyeluruh", terangnya, Rabu (22/6/2022).</p><p><br /></p><p>Bahkan, menurut salah seorang pimpinan Dayah yang ada di Aceh Besar yang tidak mau disebutkan namanya menerangkan, jauh sebelum adanya kebijakan terkait dengan keterlibatan ulama dalam vaksinasi, sebagian masyarakat Aceh enggan melakukan vaksinasi, karena adanya informasi yang menerangkan vaksin itu ada unsur keharaman, sehingga ada masyarakat merasa enggan untuk vaksin.</p><p><br /></p><p>"Namun setelah adanya anjuran dari ulama Aceh terkait dengan vaksinasi, Alhamdulillah masyarakat Aceh dan seluruh santri telah melaksanakan vaksinasi dengan baik, ini tentunya berkat kerja keras kita semua", imbuhnya. (Khazen / JW Aceh Besar).</p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-56172528907784410222022-06-19T23:03:00.002-07:002022-06-19T23:03:38.707-07:00Vaksin Membantu Mengurangi Resiko Sakit Parah <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyLUxhnMMzwNXvDGYwvSQZrT3k_5jgqEclsA_Q6VyUmKVTSopl6MrEjA9k14CSeil9Opx_IhUJoq5eD3o_c21y1aVF3EwN1LLaCRaWiEvyJlJYrAgcnGoHTrHGd61cCC1eP4QfHiePFt5TckFgQlcLGG4jDjmEityyNdCI0mXZ_q52Fbp7yAMdZCHJ/s790/IMG_20220620_123803.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="790" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyLUxhnMMzwNXvDGYwvSQZrT3k_5jgqEclsA_Q6VyUmKVTSopl6MrEjA9k14CSeil9Opx_IhUJoq5eD3o_c21y1aVF3EwN1LLaCRaWiEvyJlJYrAgcnGoHTrHGd61cCC1eP4QfHiePFt5TckFgQlcLGG4jDjmEityyNdCI0mXZ_q52Fbp7yAMdZCHJ/s320/IMG_20220620_123803.JPG" width="292" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Vaksin merupakan Antigen (mikroorganisma) yang dilemahkan atau diinaktivasi jika diberikan kepada makhluk hidup yang sehat dapat menimbulkan antibodi spasifik terhadap mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian waktu terkena/terpapar akan kebal dan dapat membatu mengurangi resiko sakit parah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Maka, Vaksinasi COVID -19 dapat mengurangi resiko sakit parah, bahkan meninggal akibat Covid -19, vaksin dapat menimbulkan efek samping yang ringan seperti sakit kepala, demam dan nyeri pada tubuh, tetapi semua efek tersebut akan hilang dalam waktu sementara. Efek samping yang parah sangatlah jarang terjadi, jika terjadi segeralah lapor pada petugas kesehatan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Pada acara mentoring Jurnalis Warga (JW) Kabupaten Aceh Besar, di Yahdiq Kopi (14/6/2022), Ibu Nurjannah Husein mengatakan; Vaksinasi dapat melindungi kita dan juga orang yang kita sayangi sekeliling kita.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><br /><p></p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-44118831876446403962022-06-18T07:13:00.002-07:002022-06-18T07:13:40.325-07:00APA YANG BISA DIHARAPKAN DARI RAHMAT ALLAH TA'ALA<p dir="ltr">⏰ *❀TANBIHUL❀ ❀GHOFILIN❀*⏰<br>
=============================<br>
*Karya Syekh Abu Laits As Samarqandi* <br>
Diterjemahkan oleh :<br>
Drs. H. Muslich Shabir, MA<br>
=============================<br>
*الى حضرة الشيخ أبو الليث نصر بن محمد السمرقندي... {الفاتحة}*<br>
*_Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt_*<br>
📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼</p>
<p dir="ltr">﷽ صلى الله  على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....<br>
_______ *Pembahasan :* (ke-86) _______</p>
<p dir="ltr">[Masih] *APA YANG BISA DIHARAPKAN DARI RAHMAT ALLAH TA'ALA*</p>
<p dir="ltr">Al-Faqih berkata : Abu Ja'far menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abdur Rahman Al-Qari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Muhammad bin Muqatil menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al-Mubarak menceritakan kepada kami dari Mush'ab bin Tsabit dari 'Ashim bin Abdullah dari 'Atha' dari seseorang dari sahabat Rasulullah saw., di mana ia berkata :</p>
<p dir="ltr">اطلع علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم ونحن نضحك فقال اتضحكون والنار من ورائكم والله لا اراكم تضحكون ثم ادبر فكأن على رءوسنا الرخم ثم رجع الينا القهقرى وقال جاء جبريل عليه السلام وقال ان الله تعالى يقول لم تقنط عبادي من رحمتى نبيء عبادي أني اناالغفور الرحيم وأن عذابي هوالعذاب الاليم</p>
<p dir="ltr">"Sewaktu kami tertawa terbahak-bahak, Rasulullah saw. melihat kami lantas bersabda: "Kenapa kamu tertawa terbahak-bahak, sedangkan api neraka menanti di belakangmu. Demi Allah, aku tidak senang melihat kamu tertawa terbahak-bahak”. Kemudian beliau meninggalkan kami, lalu<br>
seolah-olah ada burung di atas kepala kami. Kemudian beliau datang<br>
kembali kepada kami dengan berjalan mundur lalu bersabda : "Jibril as. datang dan berkata : Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman : 'Kenapa kamu mematahkan hati hamba-Ku dari rahmat-Ku. Beritahukanlah kepada hamba-Ku, bahwa Aku adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, akan tetapi sesungguhnya siksa-Ku, adalah siksaan yang sangat pedih'.</p>
<p dir="ltr">Al-Faqih berkata : Abu Ja'far menceritakan kepada kami, Abul Qasim Ahmad bin Hamzah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami, Abu Abdur Rahman Al-Muqri menceritakan kepada kami, Abdur Rahman bin Yizad bin An'am Al-Ifrigi menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Yazid bin Abdullah bin 'Amr bin 'Ash ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :</p>
<p dir="ltr">ان الله تعالى لا يتعاظمه ذنب عبده ان يغفره كان رجل فيمن كان قبلكم قتل تسعة وتسعين نفسا ثم اتى راهبا فقال انى قتلت تسعة وتسعين نفسا فهل تجد لى من توبة فقال لا لقد اسرفت فقام اليه فقتله ثم اتى راهبا اخر فقال انى قتلت مائة نفس فهل تجد لى من توبة فقال لقد اسرفت وما ادرى ولكن ههنا قريتان احداهما يقال لها بصرى والاخرى يقال لها كفؤة فاما اهل بصرى فهم يعملون باعمال اهل الجنة لا يلبث فيها غيرهم واما اهل كفرة فهم قوم يعملون باعمال اهل النار لا يلبث فيها غيرهم فان انت اتيت بصرى فعملت باعمالهم فلا تشكن في توبتك فانطلق الرجل يريدها فلما كان بين القريتين ادركه الموت فاختصمت فيه ملائكة العذاب وملائكة الرحمة فسألت الملائكة ربها عنه فقيل لهم قيسوا مابين القريتين فاءلى ايتهما كان اقرب فهو من اهلها فقاسوا بين القريتين فوجدوه اقرب الى بصرى بقدر انملة فكتب من اهلها </p>
<p dir="ltr">"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menganggap besar (tidak merasa berat) untuk mengampuni dosa hamba-Nya. Ada seseorang yang sebelum kamu telah membunuh 99 orang, kemudian ia mendatangi seorang pendeta dan berkata : “Aku telah membunuh 99 orang, maka apakah ada jalan bagiku untuk bertobat?" Pendeta itu berkata : "Tidak, sungguh kamu telah melampaui batas". Kemudian ia bangkit dan membunuh pendeta itu. Setelah itu ia mendatangi seorang pendeta yang lain dan berkata : “Aku telah membunuh seratus orang, maka apakah ada jalan bagiku untuk bertobat?" Pendeta itu berkata : "Sungguh kamu telah melampaui batas, namun aku tidak tahu. Hanya saja di sini ada dua desa yang salah satu di antaranya bernama Bushra dan yang satunya lagi bernama Kafrah. Penduduk desa Bushra itu senantiasa mengerjakan amalan-amalan ahli surga, di mana tidak ada orang lain yang menetap di sana, sedangkan penduduk desa Kafrah itu adalah orang-orang yang mengerjakan amalan-amalan ahli neraka, di mana tidak ada orang lain yang menetap di sana. Apabila kamu mendatangi desa Bushra lantas kamu mengerjakan amalan-amalan mereka, maka janganlah ragu tentang tobatmu itu". Kemudian ia berangkat menuju desa Bushra. Sewaktu berada di antara dua desa itu, ia meninggal dunia. Dengan kematian orang itu, maka terjadi silang pendapat antara malaikat penyiksa dan malaikat rahmat, kemudian malaikat itu bertanya kepada Tuhan lantas mereka mendapatkan jawaban : "Ukurlah jarak antara kedua desa itu, ke desa mana ia lebih dekat, maka di situlah ia termasuk penghuninya. Kemudian para malaikat itu mengukurnya dan mereka mendapatkan bahwa orang itu lebih dekat ke Bushra kira-kira seujung jari, maka ia dicatat sebagai penduduk Bushra (yang berarti tobatnya diterima)."</p>
<p dir="ltr">📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼<br>
*Wallohu a'lam bishshowaab...*<br>
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br>
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ *{الفاتحة}*<br>
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ<br>
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br>
⏸ *Bersambung besok* 🔜</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-80045391301592201572022-06-16T04:28:00.000-07:002022-06-16T04:28:06.148-07:00Masyarakat Harus Pandai Memilah Informasi di Media Sosial<p> Ketua Komisi Informasi Aceh; Masyarakat Harus Pandai Memilah Informasi di Media Sosial</p><p><br /></p><p>Jantho, dalam kegiatan diskusi publik tahap II yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) yang berlangsung di Kota Banda Aceh, ada hal yang menarik terkait dengan alur informasi publik.</p><p><br /></p><p>Negara menjamin atas informasi yang diterima dan mendapatkan informasi sedetail detailnya. Apalagi saat ini informasi tentang covid-19 sangat dibutuhkan masyarakat Aceh.</p><p><br /></p><p>Terkait hal ini, Ketua Komisi Informasi Aceh, Arman Fauzi mengatakan, publik masih memiliki tantangan dalam mengelola informasi, dimana saat ini banyak informasi hoax yang beredar di media sosial, dan kondisi ini tidak bisa di bendung.</p><p><br /></p><p>Arman juga mengatakan, atas kondisi seperti ini, masyarakat harus cerdas melihat dan memilah informasi sehingga tidak salah informasi yang akan diterima.</p><p><br /></p><p>"Mari kita melihat setiap informasi yang ada, khususnya informasi covid-19 di laman resmi pemerintah, malahan disana setiap harinya ada informasi update tentang covid-19", terangnya, Rabu (15/6/2022).</p><p><br /></p><p>Tidak hanya itu, menurut data yang dimiliki, kepercayaan publik saat ini boleh dikatakan mengalami penurunan, hak ini dikarenakan publik sulit memahami mana berita fakta dan hoax. (JW Aceh Besar / Khazen).</p>Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-35557728588321134922022-06-15T19:33:00.001-07:002022-06-15T19:33:52.216-07:00KEUTAMAAN BERSHALAWAT KEPADA NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM<p dir="ltr">*BAB KE4⃣ KEUTAMAAN BERSHALAWAT KEPADA NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM*</p>
<p dir="ltr">*{الباب الرابع}: في فضيلة الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم*</p>
<p dir="ltr">قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرا}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaKu sekali, maka Allah memberi shalawat untuknya sepuluh kali."</p>
<p dir="ltr">وقال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ ألفَ مَرَّةٍ لم يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرُ لَهُ بِالجَنَّةِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaKu 1000 kali maka takkan meninggal dunia sehingga diberikan kabar gembira masuk surga".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ صَلاةً واحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرا، وَمَنْ صَلَّى عَليَّ عَشْرا صَلَّى الله عَلَيْهِ بِها مائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَليَّ مائَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بها ألْفا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ ألْفا لم تَمسَّهُ النَّارُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaKu satu kali, maka karenanya Allah bershalawat sepuluh kali baginya. Barang siapa bershalawat kepadaku sepuluh kali, maka karenanya Allah bershalawat seratus kali baginya. dan Barang siapa yang bershalawat seribu kali maka takkan disentuh api neraka". Barang siapa bershalawat kepadaKu seratus kali, maka karenanya Allah bershalawat seribu kali baginya.</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ عَلَيَّ فَقَدْ أَخْطَأَ طَرِيقَ الجَنَّةِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa lupa bershalawat kepadaKu, maka benar² telah menyimpang dari jalan surga".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {إنَّ أوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ القِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Sesungguhnya orang yang lebih utama bersamaKu di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَتُكُمْ عَلَيَّ مَحَّاقَةٌ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Shalawat kalian kepadaku itu penghancur (dosa²)".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ في كُلِّ جُمُعَةٍ أرْبَعِينَ مَرَّةً مَحَا الله ذُنُوبَهُ كُلَّهَا}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaku di setiap hari jum'at sebanyak 40 kali maka Allah menghapus semua dosa²Nya".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ دُعاءٍ إلا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّماءِ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيَّ ، فإذا صَلَّى عَلَيَّ انْخَرَقَ ذٰلِكَ الحِجَابُ وَرُفِعَ الدُّعَاءُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Tiadalah sebuah doa terkecuali diantara doa tersebut dan langit ada hijab hingga dibacakan shalawat untukKu. Ketika dibacakan shalawat untukku maka terbukalah hijab tersebut dan diangkatlah doa ".</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْم مائَةَ مَرَّةٍ قَضَى الله لَهُ مائَةَ حَاجَةٍ سَبْعِينَ مِنْهَا لآخِرَتِهِ وَثَلاثِينَ مِنْهَا لِدُنْيَاهُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat seratus kali dalam sehari maka Allah menunaikan seratus hajatnya. Tujuh puluh untuk hajat akheratnya dan tiga puluh untuk hajat dunianya."</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ وَمَلائِكَتُهُ عِشْرِينَ مَرَّةً وَلَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرُ بِالجَنَّةِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah dan Malaikatnya bershalawat untuknya dua puluh kali dan tidak akan wafat hingga diberi kabar gembira surga."<br>
🔹➖➖➖💧💧💧➖➖➖🔹<br>
*📚(Tanqihul Qaul/Lubabul hadits. Hal. 11_12)*</p>
<p dir="ltr">*💧والله اعلم💧*</p>
<p dir="ltr">🌹🌹🌹</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-12086308821791973222022-06-13T10:25:00.001-07:002022-06-13T10:25:13.487-07:00KEUTAMAAN IMAN<p dir="ltr">*BAB KE 5⃣ KEUTAMAAN IMAN*</p>
<p dir="ltr">*{الباب الخامس}:*</p>
<p dir="ltr">في فضيلة الإيمان<br>
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ مَعْرِفَةٌ بالقَلْبِ، وَقَوْلٌ بِاللِّسَانِ، وعَمَلٌ بالأَرْكَانِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Iman itu mengetahui dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan menjalankan dengan anggota badan”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ عُرْيَانٌ وَلِبَاسُهُ التَّقْوَى، وَزِينَتُهُ الحَيَاءُ، وثَمَرَتُه العِلْمُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{ “Iman itu telanjang dan pakaiannya adalah takwa, perhiasannya adalah rasa malu dan buahnya adalah ilmu”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {لا إيمانَ لِمَنْ لا أمَانَةَ لَهُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanat sama sekali”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Salah satu dari kalian tidaklah beriman sehingga mencintai untuk saudara kalian apa yang kalian cintai untuk diri kalian sendiri”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ في صَدْرِ المُؤْمِنِ، ولا يَتِمُّ الإيمانُ إلاَّ بِتَمَامِ الفَرَائِض وَالسُّنَنِ، وَلاَ يَفْسُدُ الإيمانُ إلاَّ بِجُحُودِ الفَرَائِضِ وَالسُّنَنِ، فَمَنْ نَقَصَ فَرِيضَةً بِغَيْرِ جُحُودٍ عُوقِبَ عَلَيْها، وَمَنْ أتَمَّ الفَرَائِضَ وَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“ Iman itu dalam dada orang mukmin. Iman takkan sempurna terkecuali dengan sempurnanya fardhu² dan sunat². Iman takkan rusak terkecuali dengan mengingkari fardhu² dan sunat².<br>
Barang siapa mengurangi satu fardhu tanpa inkar maka dia disiksa karena hal tersebut. Barang siapa menyempurnakan fardhu² maka wajib baginya surga”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ لا يَزِيدُ وَلا يَنْقُصُ وَلِكنْ لَهُ حَدٌّ، أي تعريف بذكر أفراد فروع الإيمان، فإنْ نَقَصَ فَفِيْ حَدِّه. وَأَصْلُهُ شَهَادَةُ أنْ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَحْدُهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأنَّ مُحَمَّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وإقَامُ الصَّلاةِ، وإيتَاءُ الزَّكَاةِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ، والحَجُّ، وَغَسْلُ الجَنَابَةِ، فَمَنْ زَاد في حَدِّهِ زَادَتْ حَسَنَاتُهُ، وَمَنْ نَقَصَ فِيهِ فَفِيه}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang, akan tetapi iman ada batasnya, maksudnya diketahui dengan menyebutkan cabang²Nya iman. Jika iman berkurang, maka ia pada batasnya. Pokoknya iman adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagiNya, Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, naik haji, dan mandi janabah. Barang siapa tambah dalam batasannya, maka bertambahlah kebaikan²Nya. Barang siapa berkurang imannya maka hanya berkurang batasanNya”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ نِصْفَانِ، فَنِصْفٌ في الصَّبْرِ، وَنِصفٌ في الشُّكْرِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Iman itu ada dua bagian, satu bagian dalam sabar dan satu bagian dalam syukur”}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {الإيمانُ قَيْدُ الفَتْكِ لا يَفْتِكُ مُؤْمِنٌ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Iman itu kendali perbuatan jahat, seorang mukmin tidak akan berbuat kejahatan”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {خَلَقَ الله الإيمَانَ وَحَفَّهُ وَمَدَحَهُ بالسَّمَاحَةِ وَالحَيَاءِ، وَخَلَقَ الله الكُفْرَ وَذَمَّهُ بالبُخْلِ وَالجَفَاءِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Allah menciptakan iman dan menghiasinya dan memujinya dengan murah hati dan rasa malu dan Allah menciptakan kufur dan mencelanya dengan bakhil dan durhaka”}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {إذَا دَخَلَ أهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، أمَرَ الله تَعَالَى بأنْ يَخْرُجَ مِنَ النارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ الإيْمَانِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Ketika penghuni surga telah masuk ke surga dan penghuni neraka telah masuk keneraka, Allah ta'ala memerintahkan agar mengeluarkan orang² yang dari neraka yg di dalam hatinya ada iman walaupun hanya sebesar atom”.<br>
🔹➖➖➖💧💧💧➖➖➖🔹<br>
*📚(Tanqihul qaul/Lubabul hadits. Hal. 12_14)*</p>
<p dir="ltr">*💧والله اعلم💧*</p>
<p dir="ltr">🌹🌹🌹</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-66798959599369950912022-06-11T19:57:00.001-07:002022-06-11T19:57:07.831-07:00APA YANG BISA DIHARAPKAN DARI RAHMAT ALLAH TA'ALA<p dir="ltr">⏰ *❀TANBIHUL❀ ❀GHOFILIN❀*⏰<br>
=============================<br>
*Karya Syekh Abu Laits As Samarqandi* <br>
Diterjemahkan oleh :<br>
Drs. H. Muslich Shabir, MA<br>
=============================<br>
*الى حضرة الشيخ أبو الليث نصر بن محمد السمرقندي... {الفاتحة}*<br>
*_Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt_*<br>
📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼</p>
<p dir="ltr">﷽ صلى الله  على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....<br>
_______ *Pembahasan :* (ke-87) _______</p>
<p dir="ltr">[Masih] *APA YANG BISA DIHARAPKAN DARI RAHMAT ALLAH TA'ALA*</p>
<p dir="ltr">Al-Faqih berkata : Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad bin Huzaimah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al-Azhari menceritakan kepada kami dari Ya'la bin Ubaid dari Isma'il bin Abu Khalid dari Umar dari Abdur Rahman dari Abdullah bin Mas'ud ra., di mana ia berkata : "Ada tiga macam hal yang saya berani bersumpah atasnya, dan yang keempatnya saya berani bersumpah bila saya memang benar. Pertama, Allah tidak akan memelihara seseorang di dunia, kemudian diserahkan kepada yang lain-Nya nanti pada hari kiamat. Kedua, Allah tidak akan menyamakan orang yang mempunyai andil dalam Islam dengan orang tidak mempunyai andil. Ketiga, tidak ada seseorang yang mencintai sesuatu kaum, melainkan nanti pada hari kiamat ia bersama mereka. Sedangkan yang keempat, yaitu Allah tidak akan menutup dosa seseorang sewaktu di dunia, melainkan Dia akan menutupinya nanti di akhirat."</p>
<p dir="ltr">Al-Faqih berkata : Ibnul Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad menceritakan kepada kami dengan sanadnya dari Mu'awiyah bin Qurrah, di mana ia berkata : Ibnu Mas'ud ra. berkata : Ada empat ayat di dalam surat An-Nisa' yang bagi kaum muslimin lebih baik daripada dunia beserta isinya. Empat ayat dimaksud, adalah :</p>
<p dir="ltr">1.<br>
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا</p>
<p dir="ltr">Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.<br>
-Surat An-Nisa', Ayat 48</p>
<p dir="ltr">2.<br>
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ إِذ ظَّلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ جَآءُوكَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ ٱللَّهَ وَٱسۡتَغۡفَرَ لَهُمُ ٱلرَّسُولُ لَوَجَدُواْ ٱللَّهَ تَوَّابٗا رَّحِيمٗا<br></p>
<p dir="ltr">Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzhalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.<br>
-Surat An-Nisa', Ayat 64</p>
<p dir="ltr">3.<br>
إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا</p>
<p dir="ltr">Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).<br>
-Surat An-Nisa', Ayat 31</p>
<p dir="ltr">4.<br>
وَمَن يَعۡمَلۡ سُوٓءًا أَوۡ يَظۡلِمۡ نَفۡسَهُۥ ثُمَّ يَسۡتَغۡفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورٗا رَّحِيمٗا</p>
<p dir="ltr">Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.<br>
-Surat An-Nisa', Ayat 110</p>
<p dir="ltr">📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼📼<br>
*Wallohu a'lam bishshowaab...*<br>
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br>
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ *{الفاتحة}*<br>
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ<br>
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷<br>
⏸ *Bersambung besok* 🔜</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-86375662381037406332022-06-06T21:50:00.001-07:002022-06-06T21:50:07.552-07:00Renungan Harian<p dir="ltr"><br /></p>
<p dir="ltr">*MOHON BERLINDUNG DARI BERATNYA BALA* </p>
<p dir="ltr">: *وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء )) متفق عَلَيْهِ. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ سُفْيَانُ : أَشُكُّ أَنِّي زِدْتُ وَاحِدَةً مِنْهَا.*</p>
<p dir="ltr">*Dari Abu Hurairah Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda :*<br />
_“Mintalah perlindungan kepada Allah dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.”_<br />
*(HR. Al-Bukhari, No. 6347 dan Muslim, No. 2707)*</p>
<p dir="ltr"> ☪ Kita diperintahkan untuk berlindung dari bala yang begitu berat bagi setiap orang, sebagaimana yang terjadi belakangan ini. Namun yang pasti yang namanya bala, tidak satupun dari kita yang mengetahui kapan akan terjadi.</p>
<p dir="ltr">☪ Kita hendaknya selalu waspada, berhati-hati dalam segala hal agar terhindar dari bala yang menimpa, termasuk wabah "covid 19" yang begitu mengejutkan. Kita harus tetap menjalani anjuran pemerintah dalam menghadapi wabah "covid 19" tersebut, beberapa hal yang sudah dilakukan lewat cara-cara medis harus tetap dilanjutkan. Namun harus kita imbangi dengan berdo'a mohon perlindungan kepada Allah Swt. </p>
<p dir="ltr"> *Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah Saw berbunyi :*</p>
<p dir="ltr">*اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَتِكَ (رواه مسلم)*</p>
<p dir="ltr">_"Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat yang telah engkau berikan, lepasnya kesehatan yang telah engkau anugerahkan, datangnya siksaan-Mu yang tiba-tiba dan segala kemungkaran.”_<br />
*(HR. Muslim)*</p>
<p dir="ltr">☪ Ada sebuah dzikir yang apabila kita amalkan setiap pagi dan sore dengan sepenuh hati dan rasa butuh perlindungan kepada-Nya, maka Allah Swt. akan melindungi kita dari segala musibah.</p>
<p dir="ltr"> *Dari Abdullah bin Hubaib mengatakan :*<br />
_"Pada suatu malam saat turun hujan dan malam begitu pekat, kami keluar mencari Rasulullah Saw. agar beliau bersedia shalat bersama kami, kamipun menemui beliau.<br />
*Beliau Saw. bersabda :*<br />
_"Bacalah."_<br />
*Tetapi aku hanya diam, beliau mengatakan lagi :*<br />
_" Bacalah_"<br />
*Tetapi aku tetap diam, kemudian beliau memerintahkan lagi :*<br />
_"Bacalah"_<br />
*Maka aku bertanya :*<br />
*_Wahai Rasulullah, apa yang harus, aku baca ?"_<br />
*Beliau Saw. bersabda :*<br />
_"Bacalah Al Ikhlas dan "mu'awwidzatain" (Al Falaq dan An Nas) Diwaktu sore dan pagi hari tiga kali, niscaya ia mencukupimu dari segala sesuatu."_<br />
*(HR. Abu Daud No. 5082 dan Tirmidzi No. 3575*</p>
<p dir="ltr"> ☪ Memohon perlindungan dan berdo'a kepada Allah Swt menunjukkan seorang hamba butuh dan tunduk kepada Allah Swt. Yang paling utama dalam menghadapi setiap musibah adalah kita harus sabar dan ikhlas, sehingga Allah Swt. akan menganugerahi kita pahala surga.</p>
<p dir="ltr"> *Rasulullah Saw. bersabda, Allah Swt. berfirman :*<br />
_"Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga."_<br />
*(HR. Ibnu Majah)*</p>
<p dir="ltr">*SEMOGA MANFAAT*</p>
<p dir="ltr">*Sumber :*<br />
1. minanews.net<br />
2. rumaysho.com<br />
3. almanhaj.or.id</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-22464880823257241642022-06-04T23:40:00.000-07:002022-06-04T23:40:38.376-07:00Makmum Ragu Sudah Baca al-Fatihah atau Belum<p dir="ltr">Makmum Ragu Sudah Baca al-Fatihah atau Belum, Bagaimana Seharusnya?<br>
➖➖❇️❇️💢❇️❇️➖➖<br></p>
<p dir="ltr">♦️Ketika menjalankan shalat, baik wajib ataupun sunnah, baik sendirian ataupun berjamaah, sebagai imam maupun makmum, menurut mazhab Syafi’i, masing-masing orang harus membaca Surat al-Fatihah dalam setiap rakaatnya karena ia merupakan salah satu rukun qauli yang harus dibaca dengan standar minimal mushalli (orang shalat) sendiri bisa mendengarkan suaranya sendiri. Baca: Apakah Makmum Tetap Membaca Al-Fatihah? Mungkin sebagian orang pernah mengalami tidak dalam konsentrasi penuh ketika menjadi makmum shalat. Ketika imam sudah ruku’, makmum baru tersadar dari lamunannya, dan masih dalam keadaan berdiri. Saat hendak menyusul ruku’-nya imam, tiba-tiba makmum muncul keragu-raguan apakah sudah benar-benar membaca Surat al-Fatihah atau belum. Bagaimana sikap yang seharusnya ia lakukan? Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain menyatakan: </p>
<p dir="ltr"> من شكّ قبل رُكُوعه وَبعد رُكُوع إِمَامه هَل قَرَأَ الْفَاتِحَة أم لَا فَيجب عَلَيْهِ التَّخَلُّف لقراءتها وَيغْتَفر لَهُ ثَلَاثَة أَرْكَان طَوِيلَة </p>
<p dir="ltr">Artinya: “Barangsiapa yang ragu saat ia belum melaksanakan ruku’, namun imamnya sudah terlanjur ruku’, apakah dia tetap harus membaca al-Fatihah atau tidak? (Jawabnya), maka dia harus menahan shalatnya dahulu (dalam keadaan berdiri), ia diberi toleransi sampai tiga rukun panjangnya imam” (Syekh Nawawi al-Bantani, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Fikr], hlm. 125). Pernyataan Syekh Nawawi di atas mengisyaratkan bahwa makmum yang ragu sudah membaca al-Fatihah atau belum, hukumnya dianggap belum membaca al-Fatihah. Dalam masalah keragu-raguan, fiqih selalu mengambil titik paling aman. Jika ada pertanyaan sudah membaca al-Fatihah atau belum? Secara legal formal fiqih pasti akan menjawab “belum”. Sama seperti orang yang dengan jelas sudah melakukan wudhu, lalu ia ragu-ragu sudah batal atau belum, maka jawabnya adalah belum batal. Contoh lain, jika ada orang jelas-jelas sudah batal wudhunya, berikutnya ia ragu-ragu sudah wudhu atau belum, jawabnya belum wudhu. Jadi apabila tentang keraguan antara “sudah” atau “belum” membaca al-Fatihah, maka dimenangkan adalah “belum”. Pijakan ini sesuai dengan kaidah: </p>
<p dir="ltr">الْأَصْلُ بَقَاءُ مَا كَانَ عَلَى مَا كَانَ</p>
<p dir="ltr">Artinya: “Pada dasarnya, suatu hal itu tetap berada pada status sebelumnya” (Jalaludin As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, [DKI: 1990], hlm. 51). Baca juga: Makmum Belum Selesaikan Fatihah, Imam Keburu Ruku’, Bagaimana? Aturan baku sebelumnya, seorang makmum dilarang mendahului dan tertinggal dengan gerakan imam sebanyak dua rukun berturut-turut. Namun karena muncul permasalah tentang ragu seperti di atas, makmum tertinggal sampai tiga kali rukun yang panjang secara berurutan. Menurut sebagian ulama, dalam shalat terdapat klasifikasi rukun pendek dan rukun panjang. Rukun panjang adalah target utama rukun shalat, sedangkan rukun pendek adalah pemisah antara rukun panjang satu dengan rukun panjang yang lain. Ringkasnya, rukun panjang yang sebagai target utama shalat adalah ruku’ dan sujud. Adapun i’tidal hanya sebagai pemisah antara ruku’ dan sujud yang pertama. Begitu pula duduk di antara dua sujud, dia hanya sebagai pemisah antara sujud pertama dengan sujud kedua. Dengan demikian, ruku’ dan sujud masing-masing adalah rukun panjang (thawil) sedangkan i’tidal dan duduk di antara dua sujud adalah rukun pendek (qashir). </p>
<p dir="ltr">(قوله: فكانا) أي الجلوس والاعتدال. (وقوله: قصيرين) أي ركنين قصيرين.</p>
<p dir="ltr">Artinya: “Maka keduanya (duduk dan i’tidal), keduanya merupakan rukun yang pendek. (Abu Bakar bin Muhammad Syatho ad-Dimyathi, I’anatuth Thalibin, [Darul Fikr, 1997], juz 1, hlm. 195. Melalui penjelasan kitab I’anatuth Thalibin, dapat diketahui bahwa makmum yang ragu sudah membaca al-Fatihah atau belum, sedangkan imamnya sudah terlanjur ruku’, ia diberi kesempatan untuk tertinggal tiga rukun panjangnya imam. Dalam hal ini, makmum masih berdiri, imam sudah melampauinya melaksanakan (1) ruku’, (2) sujud yang pertama, dan (3) sujud yang kedua. Berarti makmum yang membaca al-Fatihah pada masalah ini, waktunya diberi kelonggaran sampai imam melakukan sujud yang kedua. Apabila saat makmum membaca al-Fatihah tadi melebihi durasi toleransi, misalnya sampai imam berdiri untuk melakukan rakaat berikutnya, maka shalatnya makmum menjadi batal karena terlalampau jauh tertinggal. Solusinya, jika terpaksa tidak cukup waktu, makmum bisa niat memisahkan diri dengan imam apabila dirasa waktunya tidak cukup. Yang penting tidak membatalkan shalat di tengah-tengah begitu saja. Selanjutnya, bagaimana jika keraguan makmum perihal sudah membaca al-Fatihah tersebut muncul ketika makmum terlanjur sudah ruku’, imamnya juga sudah ruku’? Jika makmum ragu-ragu ketika ia sudah terlanjur ruku’ ke belakang, makmum harus mengikuti shalatnya imam. Setelah imam salam, ia baru mengganti rakaat sejumlah yang ia ragukan sudah baca al-Fatihah atau belum. Syekh Nawawi melanjutkan dalam kitabnya:</p>
<p dir="ltr"> فَإِن كَانَ ذَلِك بعد رُكُوعه وركوع إِمَامه لم يجز لَهُ الْعود إِلَى الْقيام بل يُوَافق إِمَامه <br>
ويتدارك بعد سَلام الإِمَام مَا فَاتَهُ </p>
<p dir="ltr">Artinya:"Apabila keraguan makmum tersebut muncul setelah ia sudah ruku’ dan imamnya juga sudah ruku’, maka bagi makmum dilarang balik lagi berdiri untuk membaca al-Fatihah, namun ia harus menjalankan shalat sesuai imamnya, kemudian setelah imam selesai, ia menambah rakaat sesuai hitungan jumlah berapa rakaat yang ia ragukan.” (Syekh Nawawi, Nihayatuz Zain¸ hlm. 51) Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makmum yang ragu—apakah ia sendiri sudah membaca atau belum—ia dihukumi belum membaca. Apabila keraguannya ini muncul sebelum ia ruku’, maka ia tetap harus membaca al-Fatihah dengan toleransi waktu harus selesai sampai imam sujud kedua. Apabila keraguannya keluar ketika ia sudah posisi ruku’, ia harus mengikuti gerakan imam, lalu setelah imam salam, ia mengganti rakaat yang ia ragukan bacaan fatihahnya. Wallahu a’lam. </p>
<p dir="ltr">💜Semoga Bermanfaat<br>
🔺<u>SayyidAnwarBinYahya</u></p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-33107780350188367512022-06-04T04:25:00.001-07:002022-06-04T04:25:54.766-07:00Jual Beli Sampel dan Trading Online dalam Kajian Fiqih Muamalah<p dir="ltr">Jual Beli Sampel dan Trading Online dalam Kajian Fiqih Muamalah<br>
➖➖❇️❇️💢❇️❇️➖➖<br></p>
<p dir="ltr">♦️Ada perbedaan mendasar mengenai maysir sebagai komponen utama penyusun spekulasi perjudian dan sampel yang dipergunakan upaya memprediksi tren harga pada pasar turunan (trading) ini. Jual beli lempar kerikil terhadap obyek jual dikenal dengan istilah bai’ munabadzah. Hukumnya disepakati haram karena illat spekulatif (maysir), dengan ciri khas tidak ada khiyar, tidak mengetahui barang yang akan dibeli, dan berpotensi geger (khashmah) di belakang hari karena ketiadaan saling ridha. Illat maysir merupakan yang dikuatkan oleh syariat, karena Allah SWT melarang segala bentuk praktek perjudian (qimar). </p>
<p dir="ltr">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ</p>
<p dir="ltr">Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sungguh (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Surat Al-Maidah ayat 90). Nah, permasalahannya, apakah larangan ini berlaku mutlak untuk semua kasus jual beli lempar kerikil atau hanya berlaku khusus yang berlangsung sebagaimana digambarkan dalam jual beli kambing yang ada dalam rombongan kambing? Di sini titik tekan masalah yang akan kita dekati dengan sains modern. Jika dicermati lebih lanjut, konsep jual beli munabadzah pada praktik rombongan kambing itu sebagai setara dengan jual beli atas salah satu barang yang terdapat dalam suatu populasi berupa obyek barang yang dijual (kambing). Meminjam istilah dalam ilmu statistik dasar, ada dua kemungkinan populasi ini terbentuk, yaitu: 1. Adakalanya homogen, yang itu berarti bahwa barang dagangan itu terdiri dari produk yang seragam / sejenis. Misalnya, semuanya terdiri atas Songkok NU yang sejenis, atau terdiri atas Sarung Tenun dengan warna yang sejenis dan ukuran yang serba sejenis. 2. Adakalanya heterogen, yang berarti barang dagangan itu terdiri atas produk yang beragam/tidak sejenis, dengan ciri khas, baik ukuran, warna, dan bahkan mungkin adalah merknya. Nah, jika konsep populasi itu dikaitkan dengan bai’ munabadzah, sebagai proses jual beli dengan jalan melempar kerikil, maka permasalahan yang muncul adalah, munabadzah yang dihadapkan pada variasi populasi mana yang diharamkan? Apakah dari dua model variasi populasi itu? Atau dari salah satunya saja, misalnya untuk yang memiliki variasi heterogen pada obyek barang yang dijual? Saat kita mengingat akan adanya variasi pada obyek barang yang dibeli, kita juga mesti ingat bahwa jual beli dengan menunjukkan sampel terhadap obyek barang yang dibeli, hukumnya adalah diperbolehkan oleh mayoritas ulama madzahibul arba’ah. Jual beli dengan sampel ini dalam istilah fiqih dikenal dengan istilah bai’ul anmudzaj. </p>
<p dir="ltr">أن جمهور فقهاء المسلمين يرون صحة بيع الأنموذج، وجواز الاكتفاء برؤية بعض المبيع ما دام يدل بصورة كافية على بقيته، وأن أدلة القائلين بمنعه لا ينتهض بها حجة على ما قالوا، فالأولى المصير إلى مذهب الجمهور</p>
<p dir="ltr">Artinya, “Sungguh jumhur fuqaha muslimin berpendapat mengenai sahnya jual beli dengan sampel dan sudah memenuhinya usur syarat kecukupan bagi ru’yatul mabi’ (keharusan melihat obyek barang) selagi sampel itu sudah bisa menggambarkan kondisi total populasi obyek mabi’. Adapun adanya beberapa pihak yang menyatakan pendapat penolakan terhadap praktik ini, hujah yang digunakan tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar landasan penolakannya. Oleh karena itu, langkah yang paling utama adalah kembali kepada pendapat ulama’ jumhur.” (Kitab Nata’ijul Buhuts wa Khawatimul Kutub, juz IV, halaman 214). Sampel, dalam ranah kajian sains, sebenarnya memiliki pengertian yang sama dengan namudzaj pada ranah fiqih. Dalam ranah sains, ada teknik tersendiri dalam mengambil sampel, agar tidak terjadi bias dalam memberikan gambaran umum terhadap populasi. Teknik ini dikenal dengan istilah teknik random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel secara acak. Mekanisme pengambilan sampel dapat ditetapkan melalui “riwayat jual beli” atau juga bisa dengan “bersentuhan dengan obyek secara langsung”. Bahkan dalam suatu obyek barang yang dijual berupa tumpukan cabe (misalnya) disyaratkan agar di dalam tumpukan itu tidak ada bagian tanah yang menggunduk, sehingga dengan mudah bagi orang yang sudah ahli untuk menebak dan menaksir berapa kisaran berat dari obyek yang hendak dibeli dan sudah berada di hadapannya itu. Ketiadaan obyek gundukan yang tertutup oleh barang, hakikatnya juga berfungsi meminimalisasi kekeliruan dalam menggambarkan obyek. Dalam trading, salah satu obyek sampel yang dapat diketahui adalah peta pergerakan harga indeks. Peta pergerakan ini berasal dari hasil riwayat harga yang sudah terjadi, baik berbasis pergerakan per detik, per menit, maupun per jam. Sudah pasti, tingkat ketepatan “penaksiran harga,” terletak pada basis sampel itu diambil. Semakin kecil basis sampel itu diambil, maka tingkat ketepatan taksiran akan semakin cermat. Hal ini jauh berbeda dengan unsur spekulatifnya perjudian (maysir). Dalam perjudian, rumus yang digunakan hanya menggunakan rumus peluang. Dari enam peluang mata dadu muncul, hanya satu di antara enam sisi yang akan muncul dengan pasti. Oleh karenanya, tidak mungkin kita bisa menaksir tren peluang munculnya mata dadu melalui rumus regresi, korelasi, menguji homogenitas, atau heterogenitas sampel. Lain halnya dengan trading, record harga ini adalah riil. Record ini dapat ditebak mengenai tren positif atau negatifnya. Masing-masing tren ini dapat digambarkan untuk mengikuti rumus yang dihasilkan lewat penghitungan rumus pengujian regresi linier atau korelasi. Setiap rumus ini berbeda-beda menurut tingkat prediktor yang dimiliki. Jadi, sampai di sini, ada perbedaan mendasar mengenai maysir sebagai komponen utama penyusun spekulasinya perjudian (qimar) dan sampel yang dipergunakan upaya memprediksi tren harga pada pasar turunan (trading) ini. Rumus ini senantiasa dipergunakan dalam banyak industri atau bahkan institusi negara untuk mengukur sejauh mana kekuatan variabel produk yang dimilikinya terhadap daya serap pasar. Sampai di sini, persoalannya kemudian dihadapkan pada konsep penerimaan kita. Masihkah kita memaknai jual beli di pasar turunan (trading) itu sebagai layaknya jual beli anmudzaj, atau masih bersikukuh dengan konsep maysir layaknya qimar? Kita memang diwajibkan untuk patuh terhadap teks (syari’a compliency), tapi untuk konteks mu’amalah, kiranya para ulama dulu juga tidak menolak untuk melakukan pendekatan teks terhadap konteks obyek masalah. Wallahu a’lam bis shawab.</p>
<p dir="ltr">💜Semoga Bermanfaat<br>
🔺<u>SayyidAnwarBinYahya</u></p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-55759770679133470432020-09-03T05:47:00.003-07:002020-09-03T05:47:36.397-07:00TAFSIR Neraka dan Penduduknya dalam Keterangan Al-Qur’an<p dir="ltr"><br />
➖➖❇️❇️❇️❇️➖➖<br /></p>
<p dir="ltr">♦️Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Kita berlindung kepada Allah SWT dari segala tindakan yang bisa mengantar manusia ke pintu neraka. Neraka merupakan seburuk-buruk tempat kembali. Dalam banyak ayat, neraka disinggung sebagai tempat kembali orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mengingkari para nabi dan utusan-Nya. Selain ingkar, mereka juga mengufuri ajaran Allah yang disampaikan lewat lisan para utusan. Bagaimana Al-Qur’an menggambarkan rombongan yang kelak akan memasukinya ini? Mari kita simak penafsiran para mufassir bil ma’tsûr dari Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 71 dan 72 sebagai berikut:</p>
<p dir="ltr"> وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا فُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَتْلُوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَا ۗقَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Orang-orang yang kafir digiring ke neraka Jahanam secara berombongan sehingga apabila mereka sampai kepadanya (neraka) pintu-pintunya dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka, ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan (dengan) harimu ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar, ada,’ tetapi ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir," (Surat Az-Zumar ayat 71). Di dalam Surat Az-Zumar ayat 72, Allah SWT juga berfirman: </p>
<p dir="ltr">قِيْلَ ادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Dikatakan (kepada mereka), ‘Masukilah pintu-pintu neraka Jahanam itu, (kamu) kekal di dalamnya.’ Maka (neraka Jahanam) itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri,’ (Surat Az-Zumar ayat 72). Ketika menafsiri ayat “wasiqal ladzina kafaru ila jahannama,” At-Thabary menyampaikan maksud ayat ini berdasar hadits riwayat tafsir dari Qatadah dan diriwayatkan oleh Bisyr dari Yazid dan dari Sa’id, ia berkata: </p>
<p dir="ltr">وحشر الذين كفروا بالله إلى ناره التي أعدّها لهم يوم القيامة جماعات, جماعة جماعة, وحزبا حزبا </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Orang-orang yang kafir terhadap Allah SWT kelak akan dikumpulkan menuju neraka-Nya yang disiapkan untuknya kelak di hari kiamat dalam kelompok-kelompok, kelompok demi kelompok, partai demi partai,” (Abu Ja’far At-Thabary, Tafsir At-Thabary). Secara tegas, At-Thabari memaknai lafal zumaran sebagai جماعات (kelompok-kelompok). Al-Qurthuby menyampaikan gambaran dari zumaran ini layaknya suara seruling yang berbeda antara satu sama lainnya. Ia berkata:</p>
<p dir="ltr"> دفعا وزجرا بصوت كصوت المزمار </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Secara berkelompok dan tersekat-sekat, dengan suara menyerupai suaranya seruling (al-mizmar),” (Al-Qurthuby, Tafsir Al-Qurthuby). Selanjutnya ketika sampai pada menafsiri ayat: حتى إذا جاءوها فتحت أبوابها (sehingga ketika mereka telah sampai di depan neraka maka dibukalah pintu-pintu tersebut) secara khusus al-Thabary dan Al-Qurthuby sepakat menyebut bahwa banyaknya pintu neraka tersebut adalah berjumlah 7 buah. Lafal خزنة merupakan bentuk jama’ dari lafal خازن yang bermakna penjaga. Kalimat ini ditinjau dari ilmu i’rabul qur’an, menyerupai kalimat dengan wazan سدنة وسادن dalam shighat jama’ dan mufradnya. Ketika penduduk neraka telah sampai di depan pintu neraka, dan mengetuknya, para penjaga neraka ini mengucapkan salam kepada mereka. Namun salam itu justru disampaikan dalam bentuk pertanyaan: </p>
<p dir="ltr">ألم يأتكم رسل منكم يتلون عليكم آيات ربكم أي الكتب المنزلة على الأنبياء . وينذرونكم أي يخوفونكم لقاء يومكم هذا قالوا بلى أي قد جاءتنا </p>
<p dir="ltr">Artinya, <br />
“Bukankah para utusan telah mendatangi kalian sembari membacakan ayat-ayat dari Tuhan kalian kepada kalian (berupa kitab suci yang diturunkan kepada mereka/para anbiya) dan memperingatkan kalian (memperingatkan tentang hari perjumpaan ini)?’ Mereka menjawab, ‘Benar, para utusan itu telah datang kepada kami,’” (Al-Qurthuby, Tafsir Al-Qurthuby, http://www.quran7m.com/searchResults/039072.html). Jika dilihat dari siyaqul kalam pertanyaan ini, maka lafal pertanyaan tersebut seolah bermakna taubikh (melecehkan) karena bagaimana pun mereka sudah diingatkan. Namun, mereka menolak selama hidup di dunia, bahkan menghinakan mereka yang memberi peringatan. Akhirnya mereka seolah dibalas dengan pelecehan balik melalui pertanyaan itu. Sebuah pertanyaan yang sudah pasti jawabannya, yaitu kebenaran bahwa kelak Allah SWT benar-benar akan memenuhi neraka jahannam dengan golongan jin dan manusia. Allah SWT berfirman: </p>
<p dir="ltr">وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Akan tetapi telah nyata kalimat azab atas orang-orang yang kufur,” (Surat Az-Zumar ayat 71). Ayat ini mendapat penafsiran dari At-Thabary sebagai: ولكن وجبت كلمة الله أن عذابه لأهل الكفر به علينا بكفرنا به. Artinya, “Akan tetapi telah tetap bahwa sungguh kalimat Allah berupa azab untuk ahli kufur kepada-Nya akan mendera kita sebab kekufuran yang telah kami lakukan.” (Abu Ja’far At-Thabary, Tafsir At-Thabary, http://www.quran7m.com/searchResults/039072.html). Jadi, seolah pertanyaan itu memang tidak butuh jawaban karena para ahli kufur ini sudah mengerti akan jawaban pastinya, mau tidak mau mereka harus menanggung konsekuensi sebab kekufuran yang dilakukannya. Sebagaimana konsekuensi itu telah mereka sadari dar firman Allah SWT: </p>
<p dir="ltr">لأملأن جهنم من الجنة والناس<br />
أجمعين </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Sungguh, pasti akan aku penuhi neraka jahannam itu dari golongan jin dan manusia semua.” Dengan kata lain, mereka sadar pasti akan masuk neraka jahannam. Oleh karena itu, maka disampaikan oleh para penjaga-penjaga neraka kepada mereka sebagaimana termaktub dalam Surat Az-Zumar ayat 72: </p>
<p dir="ltr">قِيْلَ ادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Diucapkan, ‘Masuklah kalian lewat pintu-pintu neraka jahannam yang telah disediakan dan kelak kalian kekal di dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang-orang yang takabur.’” At-Thabary menggambarkan masuk mereka ini menurut rombongannya sebagai berikut: </p>
<p dir="ltr">فتقول خزنة جهنم للذين كفروا حينئذ: (ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ) السبعة على قدر منازلكم فيها (خَالِدِينَ فِيهَا) يقول: ماكثين فيها لا يُنقلون عنها إلى غيرها.(فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ) يقول: فبئس مسكن المتكبرين على الله في الدنيا، أن يوحدوه ويفردوا له الألوهة, جهنم يوم القيامة </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Para penjaga neraka jahanam ini lalu berkata kepada orang-orang kafir ketika itu, ‘Masuklah kali lewat pintu-pintu jahanam yang berjumlah tujuh menurut kadar derajat kekufuran kalian. Kalian akan tinggal di dalamnya tanpa bisa berpindah dari satu pintu ke pintu lainnya. Itulah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang-orang yang sombong.’ Yaitu seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang telah membangkang kepada Allah selagi di dunia dengan tidak mau menauhidkannya, dan memurnikannya dalam sifat ketuhanannya. Oleh karena itu, neraka jahanam tempat tinggalnya kelak di hari kiamat,” (Abu Ja’far At-Thabary, Tafsir At-Thabary). Walhasil, berdasarkan keterangan ayat ini, dapat disimpulkan bahwa kelak di hari kiamat, neraka merupakan: 1. Tempat orang-orang yang kufur, takabur, dan suka membangkang terhadap perintah Allah SWT. Neraka merupakan bentuk balasan yang bersifat balasan penghinaan atas perbuatan kaum yang kufur lagi takabur ini selama di dunia. 2. Neraka memiliki tujuh pintu. Kelak penduduk neraka akan memasukinya lewat pintu-pintu tersebut menurut derajat pembangkangannya kepada Allah SWT. 3. Neraka merupakan tempat yang dijaga oleh para malaikat (khazanah) yang diutus oleh Allah SWT. 4. Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Kita berlindung kepada Allah SWT dari segala tindakan yang bisa mengantar manusia ke pintu neraka. </p>
<p dir="ltr">Wallahu a’lam bis shawab...</p>
<p dir="ltr">SayyidAnwarBinYahya<br />
Semoga <u>Bermanfaat</u></p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-87855808087947931302020-06-11T07:16:00.001-07:002020-06-11T07:16:50.993-07:00ANCAMAN BAGI PENYEBAR HADIST PALSU DAN JOAX<p dir="ltr"></p>
<p dir="ltr">Oleh Akhuukum Fillaah :<br>
*Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi*</p>
<p dir="ltr">بسم الله الرحمن الرحيم<br>
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته</p>
<p dir="ltr">إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ</p>
<p dir="ltr">••• ═════༻🍃༺═════ •••</p>
<p dir="ltr">Satu tombol bisa memiliki sejuta fungsi… bisa menjadi sumber kebaikan, dan sekaligus menjadi sumber kejahatan. Itulah media sosial. Betapa mudahnya orang menyebarkan informasi. Dan jika kita perhatikan, hampir setiap even masyarakat yang berbau agama, dikaitkan dengan satu hadis. Sehingga setiap ada even, terbit hadis baru.</p>
<p dir="ltr">Diantaranya yang pernah mampir dalam broadcast di WA beberapa hadits berikut,</p>
<p dir="ltr">*✳ Rasullullah Shallallaahu 'alaihi Wa sallam Bersabda:* _“Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 Safar Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”.&</p>
<p dir="ltr">*✳ Rasullullah Shallallaahu 'alaihi Wa sallam Bersabda:* _“Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita Arafah kepada Yang Lain, maka Haram Api Neraka Baginya”_</p>
<p dir="ltr">*✳ Rasullullah Shallallaahu 'alaihi Wa sallam Bersabda:* _“Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 zulhijjah Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”_</p>
<p dir="ltr">*✳ Rasullullah Shallallaahu 'alaihi Wa sallam Bersabda:* _“Barang siapa yang memberitahukan berita Sya’ban kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”_</p>
<p dir="ltr">*✳ Rasullullah Shallallaahu 'alaihi Wa sallam Bersabda:* _“Barangsiapa yang memberitahukan berita 1 Rajab kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”._</p>
<p dir="ltr">Nampaknya *yang membuat hadits ini sudah kehilangan rasa malu…* redaksi sama, dan hanya menggunakan metode copas. Namun ini bukan sesuatu yang mengherankan, seperti yang diriwayatkan oleh al-Uqaily dari Hammad bin Zaid, bahwa orang-orang zindiq (munafiq) yang pernah membuat hadits palsu sebanyak 14.000 hadits! Dan tiga orang yang terkenal sebagai pemalsu hadits pernah membuat hadis palsu lebih dari 4000 hadis!. *(Tadrib Rawi, as-Suyuthi, 1/335)*</p>
<p dir="ltr">*》Bahaya Dusta atas nama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam*</p>
<p dir="ltr">*Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*</p>
<p dir="ltr">*مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ*</p>
<p dir="ltr">_“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di Neraka.” *(Muttafaq ‘alaih)*_</p>
<p dir="ltr">*Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan,*<br>
_“Para ulama sepakat bahwa sengaja berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar, bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras sehingga mengkafirkan orang yang sengaja dusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadis maudhu‘ (palsu) kecuali disertai keterangannya (yang menjelaskan kepalsuannya), *berdasarkan hadits Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam,*_</p>
<p dir="ltr">*مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ*</p>
<p dir="ltr">_“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadis yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” *(HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya)*_</p>
<p dir="ltr">*》Jika Dapat Broadcast Hadits*</p>
<p dir="ltr">Jika anda mendapatkan broadcast hadis yang tidak jelas, penulisnya juga bukan orang yang terkenal hati-hati dalam hadis, sebaiknya tidak anda sebarkan. Meskipun dalam tulisan itu menyebutkan janji pahala besar bagi orang yang menyebarkannya.</p>
<p dir="ltr">*Lebih baik diam tidak menyebarkannya,* dari pada salah dalam menyebarkan. Meskipun anda bukan orang yang membuat hadis palsu itu, tapi *anda juga dilarang untuk ikut menyebarkannya.* </p>
<p dir="ltr">*Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*</p>
<p dir="ltr">*مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ*</p>
<p dir="ltr">_“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadis yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” *(HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya)*_</p>
<p dir="ltr">*Imam an-Nawawi menjelaskan hadis ini,*</p>
<p dir="ltr">*يحرم رواية الحديث الموضوع على من عرف كونه موضوعا أو غلب على ظنه وضعه فمن روى حديثا علم أو ظن وضعه ولم يبين حال روايته وضعه فهو داخل في هذا الوعيد*</p>
<p dir="ltr">_“Haram hukumnya meriwayatkan hadis maudhu‘ bagi orang yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya bahwa derajat hadis tersebut adalah maudhu‘. Sebab itu, barang siapa meriwayatkan suatu hadis yang dia yakin atau ada sangkaan kuat bahwa derajatnya adalah maudhu’ (palsu), namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadits ini.” *(Syarh Sahih Muslim, 1/71)*_</p>
<p dir="ltr">*Ibnu Hajar al-Haitami* pernah ditanya tentang para khatib yang biasa menyampaikan hadits-hadits lemah dan palsu dalam khutbahnya, beliau menjawab,</p>
<p dir="ltr">_“Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadis pada suatu kitab atau khutbah yang penulisnya bukan ahli hadits. Barang siapa yang melakukan hal itu maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khatib zaman sekarang, tatkala melihat ada khutbah yang berisi hadits-hadits, mereka langsung menghafalnya dan berkhutbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu apakah hadits tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khatib dari perbuatan tersebut dan menegur dari khatib yang telah melakukan perbuatan tersebut.” *(al-Fatawa al-Haditsiyah, hlm. 63)*_</p>
<p dir="ltr">_*Wallaahu A'lam Bish-Showwaab... Wallaahu Waliyyut Taufiq*_</p>
<p dir="ltr">_Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih._</p>
<p dir="ltr">*سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*</p>
<p dir="ltr">•┈┈┈◎🌻🌻◎┈┈┈•</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-70203181283524907882020-05-31T01:51:00.002-07:002020-05-31T01:51:50.449-07:00PENYEBAB KERUSAKAN<br /><br /> <br /> <br /><br />*KERUSAKAN DILAUT DAN DIDARAT, MAKSIYAT, DAN KIAMAT* <br /><br />✍ Seorang mukmin, akan makan *_rezeki yang halal, yang thayyib, yang baik,_* yang dihalalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tidak keluar dari seorang mukmin berupa ucapan dan perbuatan *_kecuali kebaikan._* <br /><br /> ✍ Seorang mukmin akan ditangisi jasadnya ketika ia meninggal dunia.<br /> Akan ditangisi oleh bumi sementara *_bumi sangat memerlukan kebaikan._* Karena *_kemaksiatan itu merusak daratan dan lautan._*<br /> _Allah Ta’ala berfirman:_ <br /><br />*ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ* <br /><br />*_"Telah tampak kerusakan di darat dan di lautan, diakibatkan oleh perbuatan-perbuatan manusia.”_*<br /> (QS. Ar-Rum[30]: 14). <br /><br />✍ Rusaknya daratan dan lautan diakibatkan oleh dosa-dosa manusia. *_Dosa merusak bumi akan mencabut keberkahan bumi ini._*<br /> _Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata bahwa senantiasa dosa itu *mencabut kenikmatan sedikit demi sedikit sampai Allah cabut kenikmatan itu sama sekali.*_ <br /><br />✍ Berapa banyak kaum yang dianugerahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kenikmatan-kenikmatan, lalu *_akibat dosa-dosa mereka Allah cabut kenikmatan tersebut_*.<br /> Sebagaimana kisah *_Saba’ di dalam Al-Qur’an,_* Allah memberikan kenikmatan yang luar biasa. Buah-buahan, air, tanaman dan yang lainnya. Tapi karena mereka tidak mau mengikuti perintah Allah dan RasulNya, akhirnya Allah gantikan kebunnya dengan sesuatu yang pahit, sesuatu yang tidak ada manfaatnya lagi. *_Allah cabut kenikmatan itu akibat dosa-dosa mereka._* <br /><br />✍ Kiamat akan terjadi pada *_saat tidak ada lagi orang muslim._*<br /> Tidak ada orang yang beriman, *_tidak ada yang beribadah kepada Allah di muka bumi ini._* <br /><br />_Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:_ <br /><br />*لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ اللَّهُ* <br /><br />*_"Tidak akan tegak hari kiamat sampai tidak ada lagi di muka bumi orang yang mengingat Allah.”_*<br /> (HR. Muslim). <br /><br />✍️ Disaat *_tidak ada_* lagi di muka bumi ini orang yang mengucapkan *_Laa Ilaha Illallah,_* di saat itulah kiamat akan terjadi. <br /><br />_Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:_ <br /><br />*تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ الْخَلْقِ* <br /><br />_"Tegaknya hari kiamat itu atas *seburuk-buruknya makhluk (yang tidak beriman kepada Allah* dan kehidupan akhirat)”_<br /> (HR. Muslim). <br /><br />✍ Hal itu menunjukkan *_kemuliaan orang mukmin,_* orang-orang yang beriman kepada Allah, yang hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. <br /><br />✍️ Maka *_berbahagialah wahai umat Islam._* Orang-orang yang diberikan nikmat iman. Pertahankan iman kita dengan cara kita *_terus taqarrub kepada Allah._* Jangan sia-siakan nikmat iman dan Islam ini. <br /><br />*_[ Mulia Mulyadi ]_*
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-57673120006894553052020-05-15T21:59:00.001-07:002020-05-15T21:59:34.115-07:00DELAPAN JENIS REZEKI DARI ALLAH<br />1.Rezeki Yang Telah Dijamin. <br /><br />وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ <br /> "Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH Rezekinya."<br /> (Surah Hud : 6). <br /><br />2. Rezeki Karena Usaha. <br /><br />وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى<br /> "Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."<br /> (Surah An-Najm : 39). <br /><br />3. Rezeki Karena Bersyukur. <br /><br />لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ<br /> "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."<br /> (Surah Ibrahim : 7). <br /><br />4. Rezeki Tak Terduga. <br /><br />وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ<br /> "Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."<br /> (Surah At-Thalaq : 2-3). <br /><br />5. Rezeki Karena Istighfar. <br /><br />فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا<br /> "Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”<br /> (Surah Nuh : 10-11). <br /><br />6. Rezeki Karena Menikah. <br /><br />وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ<br /> "Dan Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."<br /> (Surah An-Nur : 32). <br /><br />7. Rezeki Karena Anak. <br /><br />وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ<br /> "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”<br /> (Surah Al-Israa' : 31). <br /><br />8. Rezeki Karena Sedekah <br /><br />مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً<br /> “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”<br /> (Surah Al-Baqarah : 245). <br /><br />Maka Janganlah Takut Kalian, Karena Rezki Kita Sudah Diatur Oleh Sang Khaliq.
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-80530215795057683482020-05-06T09:57:00.002-07:002020-05-06T09:57:52.490-07:00PERLU DIKETAHUI<br /><br />KALAU DITANYA OLEH ANAK CUCU TENTANG AL-QUR'AN.<br /><br />MAKA JAWAB SEPERTI INI..<br /><br />T : Berapa jumlah Surah dalam Al-Qur'an?<br />J : 114 Surah.<br /><br />T : Berapa jumlah Juz dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : 30 Juz.<br /><br />T : Berapa jumlah Hizb dalam Al-Qur'an?<br /><br />J: 60 Hizb.<br /><br />T: Berapa jumlah Ayat dalam Al-Qur'an?<br /><br />J: 6666 Ayat.<br /><br />T : Berapa jumlah Kata dalam Al-Qur'an?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?<br /><br />J: 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf.<br /><br />T : Siapa Malaikat yang disebut dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : Jibril, Mikail, Malik, Raqib, Atiid, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazah, Al-Kiramulkatibun HamalatulArsy.<br /><br />T : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : 15 Sajdah.<br /><br />T : Berapa Jumlah para Nabi yang disebut dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : 25 Nabi.<br /><br />T : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dalam Al-Qur'an? Sebutkan<br /><br />J : 28 Surah, Al-Baqarah, Al-Imran, Al-Nisa', Al-Maidah, Al-Anfal, Al-Tawbah, Al-Ra'd, Al-Haj, Al-Nur, Al-Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Rahman, Al-Hadid, Al-Mujadilah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Al-Shaf, Al-Jum'ah, Al-Munafiqun, Al-Taghabun, Al-Thalaq, Al-Tahrim, Al-Insan, Al-Bayinah, Al-Zalzalah, Al-Nashr.<br /><br />T : Berapa Jumlah Surah Makiyah dalam Al-Qur'an? Sebutkan.<br /><br />J : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.<br /><br />T : Berapa Jumlah Surah yang dimulai dengan huruf dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : 29 Surah.<br /><br />T : Apakah yang dimaksud dengan Surah Makiyyah?Ssebutkan 10 saja.<br /><br />J : Surah Makiyyah adalah Surah yang diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: Al-An'am, Al-Araf, Al-Shaffat, Al-Isra', Al-Naml, Al-Waqi'ah, Al-Haqqah, Al-Jin, Al-Muzammil, Al-Falaq.<br /><br />T : Apakah yang dimaksud dengan Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?<br /><br />J : Surah Madaniyah adalah Surah yang diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: Al-Baqarah, Al-Imran, Al-Anfal, Al-Tawbah, Al-Hajj.<br /><br />T : Siapakah nama para Nabi yang disebut dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : Adam a.s , Nuh a.s , Ibrahim a.s, Isma'il a.s, Ishaqa a.s, Ya'qub a.s, Musa a.s, Isa a.s, Ayub a.s, Yunus a.s, Harun a.s, Dawud a.s, Sulaiman a.s, Yusuf a.s, Zakaria a.s, Yahya a.s, Ilyas a.s, Alyasa a.s', Luth a.s, Hud a.s, Saleh a.s, ZulKifli a.s, Syuaib a.s, Idris a.s, Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam.<br /><br />T : Siapakah satu-satunya nama wanita shalehah yang disebut namanya dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : Maryam binti Imran.<br /><br />T : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yang disebut namanya dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dalam surah Al-Ahzab ayat 37<br /><br />T : Apakah ayat dalam Al-Qur'an yang pertama kalil turun?<br /><br />J : surah Al-alaq ayat: 1-5 ( إقرأ باسم ربك الذي خلق)<br /><br />T : Apakah ayat terakhir yang turun dalam Al-Qur'an?<br /><br />J : Ayat 3 surah Al-maidah أليوم أكملت لكم دينكم وأ تممت عليكم نعمتي و رضيت لكم الإسلام دينا)<br /><br />T : Apakah nama Surah yang tanpa Basmalah?<br /><br />J : Surah At-Tawbah (bara'ah).<br /><br />T : Apakah nama Surah yang memiliki dua Basmalah?<br /><br />J : Surah Al-Naml.<br /><br />T : Apakah yang disebut surah Al-mu'awidzatain (2 surah penjagaan)?<br /><br />J : Surah Al-Falaq dan An-Naas.<br /><br />T : Apakah nama Surah yang bernilai seperempat Al-Qur'an?<br /><br />J : Surah Al-Kafirun.<br /><br />T : Apakah nama Surah yang bernilai sepertiga Al-Qur'an?<br /><br />J : Surah Al-Ikhlas.<br /><br />T : Apakah nama Surah yang menyelamatkan dari siksa Qubur?<br /><br />J : Surah Al-Mulk.<br /><br />T : Apakah nama Surah yang apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?<br /><br />J : Surah Al-Kahfi.<br /><br />T : Apakah ayat yang paling Agung dan dalam Surah apa?<br /><br />J : Ayat Kursi, dalam Surah Al-Baqarah ayat No.255.<br /><br />T : Apakah nama Surah yang paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?<br /><br />J : Surah Al-Fatihah, 7 ayat.<br /><br />T : Apakah ayat yang paling bijak dan dalam surah apa?<br /><br />J : Firman Allah Ta'ala: Barang siapa yang melakukan kebaikan sebesar biji sawi ia akan lihat. Barang siapa melakukan kejahatan sebesar biji sawi ia akan lihat..(Surah Al-Zalzalah ayat: 7-8).<br /><br />T : Apakah nama Surah yang ada dua sajdahnya?<br /><br />J : Surah Al-Haj ayat: 18 dan ayat: 77.<br /><br />T : Pada Kata apakah pertengahan Al-Qur'an itu di Surah apa? ayat no Berapa?<br /><br />J : وليتلطف Surah Al-Kahfi ayat No: 19.<br /><br />T : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Shalat Fardhu dapat mengantarkannya masuk ke dalam Syurga?<br /><br />J : Ayat Kursi.<br /><br />T : Ayat apakah yang diulang-ulang sbyk 31 kali dalam satu Surah dan di Surah apa?<br /><br />J: Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah Al-Rahman.<br /><br />T : Ayat apakah yang di ulang-ulang sebanyak 10 kali dalam satu Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dalam surah lainnya? Di Surah apa?<br /><br />J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah Al-Mursalat, juga ada dalam Surah Al-Muthaffifiin ayat No: 10.<br /><br />T : Apakah Ayat terpanjang dalam Al-Qur'an? pada Surah apa? Ayat berapa? Dan apa yang dibahas?<br /><br />J: Ayat No: 282 Surah Al-Baqarah, membahas muamalah dengan sesama manusia dalam keuangan dan hutang piutang.<br /> --------------------------------------------<br /> Bermesraan lah dengan Al-Qur'an sebagaimana mesranya kita dengan dompet gadget kita selama ini,..<br /><br />Berdekatan lah dengan Al-Qur'an sedekat kita dengan pasangan, anak-anak dan teman-teman kita hari ini...<br /><br />Bersahabat lah dengan-Nya...karena Al-Qur'an tidak akan meninggalkan kita sebagai sahabat ketika yang lain berpaling, dia akan datang sebagai syafa'at bagi sahabat-sahabatnya di akhirat kelak..<br /><br />Kirim 10 orang dalam 5 menit, maka anda mendapatkan 10 ribu pahala dalam buku catatan Rakid ( pahala kebaikan amal ibadah) maka sebarkan dengan hati yang ikhlas, agar bermanfaat buat teman, rekan, mitra, sahabat, kerabat, dan orang yang tidak di kenal sekali pun.<br /> Semoga Allah memberikan kesehatan lahir batin dan semoga Allah mengabulkan niat baik anda..<br /> Aamiin Ya Rbbal'Alamiin.Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-34122382326523312020-04-24T22:30:00.002-07:002020-04-25T05:43:18.463-07:00AZAN DAN IQAMAH PADA BAYI<br />
* ويندب الأذان لأمور أخرى غير الصلاة منها الأذان فى أذن المولود اليمنى عند ولاد ته كما تندب الاقامة فى اليسرى. (الفقه الاسلامى وادلته, ج 1 ص 561)*<br />
```“Adzan juga disunnahkan untuk perkara yang selain shalat, diantaranya adalah adzan di telinga kanan anak yang baru dilahirkan. Seperti halnya sunnah untuk melakukan iqamah ditelinga kirinya.”<br />
(Al-Fiqh al Islami wa Adillatuh, Juz I, hal 561).```<br />
<br />
*Dalam sebuah hadis ;*<br />
<br />
*عن عبيدة الله بن را فع عن ابيه قال رايت رسول الله صلّى الله عليه وسلم أّ ذّن فى أذن الحسن بن عليّ حين ولدته فاطمة با لصلاة. (سنن ابى داود, رقم 4441)*<br />
<br />
```“Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ RA, dari ayahnya. ‘Aku melihat Rasulullah SAW menguamandangkan Adzan di telingan Husain bin Ali RA ketika Siti Fatimah melahirkannya. (yakni) dengan adzan shalat.” <br />
(Sunan Abi Dawud, 4441)```<br />
<br />
* Fadhilah / keutamaannya, Sayyid ‘Alawi al-Maliki menyatakan:*<br />
<br />
```Yang pertama, mengumandangkan adzan di telinga kanan anak yang baru lahir, lalu membacakan iqomah di telinga kirinya. Ulama telah menetapkan bahwa perbuatan ini tergolong sunnah. Dan mereka yang telah mengamalkan perbuatan tersebut tanpa seorang pun yang mengingkarinya. Perbuatan ini ada relevansi yang sempurna untuk mengusir syetan dari anak yang baru lahir tersebut. Karena syetan akan lari terbirit-birit ketika mereka mendengar adzan, sebagaimana keterangan yang ada dalam hadits.”<br />
(Majmu’ Fatawi wa Rasa’il, 112).```<br />
<br />
* Maka jelas bahwa adzan untuk bayi yang baru dilahirkan itu memang sunnah hukumnya. Salah satu fungsinya adalah untuk mengusir setan dari anak yang baru lahir tersebut.*<br />
<br />
* aswajanucenter.com*<br />
〰〰〰〰〰〰Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-13911060999247834832020-04-05T08:19:00.001-07:002020-04-16T14:10:59.286-07:00SUNNAH NABI HARIAN<div dir="ltr">
</div>
<br /> Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat dan yang sekejap untuk hidup yang panjang.. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.<br /><br />Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal<br /> cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.<br /><br />*_Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:_*<br /> .<br /> <b>*Pertama*</b>, <br /> Shalatlah Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat Tahajjud-nya.<br /> .<br /> <b>*Kedua*,</b> <br /> Bacalah Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.<br /> .<br /> <b>*Ketiga*, </b><br /> Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.<br /> .<br /> <b>*Keempat*</b>, <br /> Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha<br /> .<br /> <b>*Kelima*</b>, <br /> Jagalah sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.<br /> .<br /> <b>*Keenam*</b><br /> Jagalah wudhu karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu.<br /> Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangi dia,ya Allah”.<br /> .<br /> <b> *Ketujuh*</b>, <br /> Amalkan istighfar setiap saat. Dengan beristighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. <br /><br />*_ADA TIGA DOA YANG JANGAN KAU LUPAKAN DIDALAM SUJUDMU_*<br /><br />*1.爐Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah :*<br /> _*Allahumma inni as'aluka husnal khotimah*_<br /> Artinya : " Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah "<br /><br />*2.爐Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat :*<br /> _*Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut*_<br /> Artinya: " Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat "<br /><br />*3.爐Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya :*<br /> _*Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinika*_<br /> Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU "<br /><br />Jika kau sebarkan perkataan ini, dan kau berniat baik maka kami doakan menjadikan kemudahan urusan urusanmu di dunia & akhirat.<br /><br />Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke surga<br /><br />Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 orang..<br /><br />*SEKECIL* apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya PULUHAN kali lipat...<br /> Smga kita semua termasuk dlm golongan orang² yang bertaqwa,, aamiin... tolong baca sebentar aja Kita dzikir sebentar ingat اَللّهُ ... <br /><br />*"Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahil aliyil adzim”*<br /><br />Sebarkanlah... In sha Allah kita akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT<br /><br />آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَIbnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-12354737874422205682020-04-05T08:17:00.001-07:002021-01-02T06:18:55.986-08:00<p dir="ltr">*BAB KE8⃣ KEUTAMAAN ADZAN*</p>
<p dir="ltr">*{الباب الثامن}:*</p>
<p dir="ltr">في فضيلة الأذان<br>
قال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَذَّنَ للصَّلاَةِ سَبْعَ سِنينَ مُحْتَسِبا كَتَبَ الله لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النَّار}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa yang adzan selama tujuh tahun ikhlas karena Allah, maka Allah menetapkanNya bebas dari neraka”}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَذَّنَ ثنْتي عَشَرَة سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa adzan selama dua belas tahun maka wajb baginya surga”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَذَّنَ خَمْسَ صَلَواتٍ إيمَانا واحْتِسَابا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ من ذنبه}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa yang adzan lima shalat dengan iman dan ikhlas karena Allah, maka diampuni dosa² yang sudah terlewat”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {ثَلاَثَةٌ يَعْصِمُهُمُ الله تَعَالَى مِنْ عَذَابِ القِبْرِ الشَّهِيدُ والمُؤَذِّنُ والمُتَوفَّى يَوْم الجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الجُمُعَةِ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Tiga orang yang Allah jaga dari siksa kubur: syahid, mu`adzin, dan orang yang wafat pada malam atau hari jum`at”.}</p>
<p dir="ltr">وَقَالَ صلى الله عليه وسلم: {لَوْ يَعْلَم النَّاسُ مَا فِي النِّداءِ والصَّفِّ الأوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا، وَلَوْ يَعْلَمُونُ ما في التَّهْجيرِ لاستبقوا إليه وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العِتمَةِ والصُّبْحِ لأتوهُمَا وَلَوْ حَبْوا}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Seandainya manusia tahu apa yang ada dalam seruan (adzan) dan shaf awal kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan melakukan undian. Seandainya mereka tahu apa yang ada dalam bersegera, niscaya mereka akan bersegera kepadanya. Seandainya mereka tahu apa yang ada dalam shalat isya dan subuh niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.”}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَقَبَّلَ إبْهَامَيْهِ فَوَضَعَ عَلَى عَيْنيْه وَقالَ مَرْحبا بِذِكْرِ الله تَعَالى قُرة أعْيُنِنَا بِكَ يَا رَسُولَ الله، فأنَا شَفِيعُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ وَقَائِدُهُ إلى الجنَّةِ }</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa mendengar adzan kemudian mencium kedua ibu jarinya, kemudian meletakkan pada kedua matanya sambil membaca: marhaban bidzikrillahi ta`ala qurratu a`yunina bika ya rasulullaah, maka akulah pemberi syafaatnya di hari kiamat dan penutunNya ke surga”.}</p>
<p dir="ltr">وَقَالَ صلى الله عليه وسلم:{ إذَا كَانَ وَقْتُ الأَذَانِ فُتِحَتْ أبْوَابُ السَّمَاءِ وَاسْتُجيبَ الدُّعَاءُ وإذا كَانَ وَقْتُ الإقَامَةِ لَمْ تَرُدّ دَعْوَتُهُ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Jika waktu adzan tiba maka pintu² langit dibuka dan doa dikabulkan. Jika datang waktu iqamat maka doanya tidak ditolak.”}</p>
<p dir="ltr">وقالَ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ عِنْدَ الأَذانِ مَرْحَبا بالقَائِلينَ عَدْلاً، مَرْحَبَا بالصَّلواتِ وَأَهْلاً، كَتَبَ الله تَعَالى لَهُ أَلْفَ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ دَرَجَةٍ}.</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa mengucapkan ketika adzan: “Selamat datang orang² yang mengucapkan keadilan, selamat datang shalat² dan keluarga, maka Allah menetapkan baginya seribu kebaikan, menghapus seribu kejelekan dan mengangkat seribu derajat”.}</p>
<p dir="ltr">وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ سَمِعَ الأَذَانَ وَلَمْ يَقُلْ مِثْلَ مَا قَالَ المُؤَذِّنُ فَإنَّهُ يُمْنَعُ مِنَ السُّجُودِ يَوْمَ القِيَامةِ إذَا سَجَدَ المُؤَذِّنُونَ}</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Barang siapa mendengar adzan kemudian tidak mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, maka dia dihalangi bersujud di hari kiamat ketika para muadzin bersujud”.}</p>
<p dir="ltr">وَقَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: {ثَلاَثَةٌ في ظِلِّ العَرْشِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إلاَّ ظِلُّهُ إمامٌ عَادِلٌ وَمُؤَذِّنٌ حَافِظٌ وَقَارِىءُ القُرْآنِ يَقْرأ في كُلِّ لَيْلَةٍ مائَتيْ آية}</p>
<p dir="ltr">Nabi ﷺ bersabda:<br>
{“Tiga orang dalam naungan arasy ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya: pemimpin yang adil, muadzin yang menjaga, dan pembaca Al-Qur`an yang membaca 200 ayat setiap malam”.}<br>
🔹➖➖➖💧💧💧➖➖➖➖🔹<br>
*📚(Tanqihul Qaul/Lubabul Hadits. Hal. 16_18)*</p>
<p dir="ltr">*💧والله اعلم💧*<br>
🌹🌹🌹</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-75101128471860501832020-04-05T08:16:00.001-07:002020-04-10T07:32:14.659-07:00RASA MALU SAYYIDAH FATIMAH<p dir="ltr"><br>
Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah ﷺ berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada janazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra.<br>
Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma binti khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah ﷺ.</p>
<p dir="ltr">Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga<br>
membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya, “wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat janazah itu? ada apa dengan janazah itu?.”</p>
<p dir="ltr">Sayyidah fatimah menjawab, "setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan di bawa kelokasi pemakaman dengan di panggul oleh orang-orang yang membawanya?.” (Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat di bawa ke kubur janazah di panggul di atas pundak orang-orang yang membawanya). <br>
Sayyyidah Asma menjawab, “Tentu wahai putri Rasulullah?.” <br>
Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan, "Dan akupun kelak akan di bawa kekubur seperti itu?.” </p>
<p dir="ltr">Sayyidah Asma menjawab “Benar wahai putri Rasulullah."</p>
<p dir="ltr">Lalu Sayyidah Fatimah melanjutkan ”Itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal kemudian di bungkus kain kafan dengan rapat lalu di angkat di atas punggung orang-orang yang membawaku kekubur, sementara orang yang mengiring janazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku."<br>
Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini Sayyidah Asma berkata "wahai putri Rasulullah ﷺ, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat janazah yang di bawa kekubur, janazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh janazah yang dibawa."</p>
<p dir="ltr">Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata ”wahai Asma sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat di bawa kekuburan."<br>
Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka di buatlah keranda mayat untuknya.</p>
<p dir="ltr">Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mulia dan dicintai Rasulullah ﷺ.</p>
<p dir="ltr">Semoga para pecinta sayyidah Fathimah Albatul binti Muhammad ArRasul, kelak dikumpulkan bersama Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-66166155313345311642020-03-31T08:04:00.001-07:002021-01-10T00:51:13.494-08:00Mutiara hikmah<p dir="ltr">💔Jika orang tuamu harus memilih diam karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka.</p>
<p dir="ltr">💔Jika orang tuamu harus berhati-hati dalam berbicara denganmu karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka.</p>
<p dir="ltr">💔Jika orang tuamu takut memberi usulan yang baik untukmu karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka.</p>
<p dir="ltr">💔Jika orang tuamu takut mengungkapkan keinginannya yang engkau mampu untuk memenuhinya karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka.<br>
__________________________________________<br>
*Mutiara Hikmah Buya Yahya*</p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6542239576600281693.post-63711447513873901362020-03-31T07:50:00.001-07:002020-04-02T00:45:57.288-07:00GOLONGAN HAMBA ALLAH YANG DOANYA MUSTAJAB<p dir="ltr"><br>
♦️Selain waktu dan tempat yang mustajab, ada orang-orang tertentu yang bisa menjadi faktor cepat terkabulnya doa. Kita tentu menginginkan doa yang mustajab atau cepat terkabul. Namun, seringkali kita tidak tahu bahwa doa seperti apa yang mustajab. Atau kita tidak tahu bahwa kita termasuk hamba yang akan cepat terkabul doanya bila mau berdoa. Karena itu, selayaknya kita tahu siapa saja golongan hamba yang mustajab atau cepat terkabul doanya. Boleh jadi kita sedang termasuk ke dalam golongan tersebut, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. Berikut adalah beberapa golongan yang mustajab berdasarkan informasi yang Al-Qur’an dan hadits.   Pertama, hamba yang terzalimi. Disebutkan, saat mengutus Mu‘adz ke Yaman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan:   </p>
<p dir="ltr">وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حِجَابٌ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Takutlah terhadap doa orang yang terzalimi. Sebab, di antara doanya dengan Allah tidak ada penghalang,” (HR. Ahmad).   Dalam riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan, walaupun orang yang terzalimi tersebut seorang yang ahli maksiat. “Doa orang terzalimi itu mustajab, mesipun ia seorang ahli maksiat. Sebab, kemaksiatannya untuk dirinya.” Bahkan, dalam riwayat Ahmad dari Anas disebutkan, walaupun orang yang terzalimi itu seorang non-Muslim.   Kedua, orang tua kepada anaknya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diterima Abu Hurairah: </p>
<p dir="ltr">  ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Tiga doa yang mustajab, tak diragukan lagi di dalam ketiganya, (salah satunya) yakni doa orang tua kepada anaknya,” (HR. Ahmad).   Terlebih hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyatakan, “Ridha Allah bersama ridha orang tua. Dan murka-Nya bersama ridha orang tua.”   Ketiga, orang yang sedang berpuasa. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Abu Hurairah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  </p>
<p dir="ltr">الصَّائِمُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Orang yang berpuasa itu tidak ditolak doanya.”   Riwayat lain menyebutkan, “Tiga doa yang tidak ditolak, (salah satunya) orang yang berpuasa hingga berbuka.”   Baca juga: Waktu-waktu Utama Berdoa   Keempat, musafir atau orang yang sedang menempuh perjalanan jauh. Abu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</p>
<p dir="ltr">   ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Tiga doa yang mustajab, tak diragukan lagi di dalam ketiganya, (salah satunya) yakni doa musafir,” (HR. Ahmad).   Kelima, orang yang sedang mengalami kesulitan. Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an:   </p>
<p dir="ltr">أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,” (QS. An-Naml [27]: 62).   Keenam, seorang Muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Ad-Darda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:  </p>
<p dir="ltr">مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Tidaklah seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya yang ada di belakangnya kecuali malaikat berkata, ‘Engkau berhak mendapat seperti apa yang kau pinta.’”   Maksud “di belakangnya” menunjukkan ketulusan dan kejernihan niat orang yang mendoakan kepada orang yang didoakan. Terlebih, dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya yang Muslim.”   Ketujuh, anak yang saleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Malik dari Abu Hurairah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: </p>
<p dir="ltr">  إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Ketika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”   Informasi ini dikuatkan oleh riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: </p>
<p dir="ltr">  إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ لَهُ الدَّرَجَةُ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang diangkat derajatnya di surga. Hamba itu bertanya, ‘Karena apa yang aku peroleh ini?’ Dijawabnya, ‘Itu berkat istigfar anakmu untukmu.’”   Baca juga: Tata Cara Doa agar Terkabul   Kedelapan, orang yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir mengingat Allah, sesuai dengan hadits riwayat Ahmad dari Mu ‘adz ibn Jabal. Disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: </p>
<p dir="ltr">  مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ عَلَى ذِكْرِ اللهِ طَاهِرًا، فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Tidaklah seorang Muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, kemudian terbangun di waktu malam dan memohon kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.”   Makbulnya doa orang yang bangun tidur juga disebutkan dalam hadits riwayat Ahmad dan ‘Ubadah ibn Shamit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa siapa saja yang terbangun malam, lalu membaca:   </p>
<p dir="ltr">لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ   </p>
<p dir="ltr">(Tiada tuhan selain Dia semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, Dzat yang maha memiliki kerajaan, Dzat yang maha memiliki segala pujian. Dan Dia adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah. Segala puji milik Allah. Allah maha besar. Tidak daya dan kekuatan selain karena pertolongan-Nya.)   Kemudian mengucap:  </p>
<p dir="ltr">اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي  </p>
<p dir="ltr">(Ya Allah, ampunilah aku).   Atau berdoa, maka dikabulkan doanya. Kemudian jika ia berniat untuk wudlu dan menunaikan shalat, maka shalatnya akan diterima.”   Kesembilan, orang yang berdoa dengan doa Dzun Nun (Nabi Yunus). Demikian berdasarkan hadits riwayat At-Tirmidzi dari Abu Sa‘d ibn Abi Waqash. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, doa Dzun Nun ketika berdoa dalam perut ikan adalah:  </p>
<p dir="ltr">لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ   </p>
<p dir="ltr">(Tiada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim)   Tidaklah seorang laki-laki Muslim berdoa sesuatu dengan doa tersebut kecuali Allah akan memperkenannya.   Kesepuluh, orang yang sedang berperang atau berjuang di jalan Allah, sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah dari Ibnu ‘Umar. Disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:   </p>
<p dir="ltr">الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”   Kesebelas, orang yang sedang menunaikan haji dan umrah, berdasarkan hadits pada point kesebelas.   </p>
<p dir="ltr">الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”   Keduabelas, pemimpin yang adil, sebagaimana hadits dalam Musnad Ihaq dari Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  </p>
<p dir="ltr">وَالْإِمَامُ الْمُقْسِطُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Pemimpin yang adil itu tidak ditolak doanya.”   Ketigabelas, orang yang banyak mengingat Allah, sebagaimana hadits berikut.  </p>
<p dir="ltr">ثَلَاثَةٌ لَا يَرُدُّ اللهُ دُعَاءَهُمُ: الذَّاكِرُ اللهَ كَثِيرًا   </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Tiga golongan yang tidak ditolak Allah doanya, (salah satunya) orang yang banyak mengingat Allah,” (HR al-Baihaqi).   Keempatbelas, orang yang dicintai dan diridhai Allah. Ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa Allah berfirman:</p>
<p dir="ltr">   مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ  </p>
<p dir="ltr">Artinya, “Siapa yang menentang seorang wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku cintai dari apa yang telah aku fardlukan kepadanya dan tidaklah ia senantiasa mendekat kepada-Ku dengan ibadah sunah kecuali Aku akan mencintainya. Ketika Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengar, Aku akan menjadi penglihatan yang ia pergunakan untuk melihat, Aku akan menjadi tangan yang menjadi kekuatannya, Aku akan menjadi kaki yang ia pakai untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Jika ia berlindung, Aku akan melindunginya.” Demikian sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari. (Lihat: Syekh Khalid ibn Sulaiman, Min ‘Aja’ib Ad-Du‘a [Riyadh: Darul Qasim], jilid 1, hal. 29)....</p>
<p dir="ltr">Wallahu'allam...</p>
<p dir="ltr">🔺SayyidAnwarBinYahya<br>
💜Semoga <u>Bermanfaat</u></p>
Ibnu Abdillahhttp://www.blogger.com/profile/17975179643152246006noreply@blogger.com0